dc.description.abstract | Klien dengan hiperglikemia yang tidak terkontrol dapat menyebakan kerusakan pembuluh darah dan saraf perifer. Adanya akumulasi produk gula dalam darah menyebakan kerusakan sel endotel. Sehingga terjadi vasokontriksi dan mengurangi aliran darah ke jaringan perifer. Terganggunya proses aktivitas penghantaran impuls oleh saraf serta kerusakan dinding pembuluh darah, menyebabkan masalah perfusi perifer tidak efektif. Menganalisis asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Melitus Dengan Masalah Perfusi Perifer Tidak Efektif Melalui Penerapan Buerger Allen. Pendekatan studi kasus pada DM dengan masalah perfusi perifer tidak efektif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Sebelum intervensi, Ny. S mengeluh kaki kesemutan, kebas terasa dingin, warna kulit ekstremitas bawah pucat, akral dingin, nadi perifer teraba lemah, turgor kulit menurun, CRT 4 detik,nilai ABI 0,72. Diberikan terapi Buerger Allen Exercise selama 3 hari, satu hari 2 kali, pagi 08.30 dan sore 15.30 dengan durasi 12 menit. Hasil evaluasi hari ketiga didapatkan hasil keluhan kesemutan tidak ada, kebas tidak ada, warna kulit ekstremitas bawah normal, akral hangat, nadi perifer teraba, turgor kulit membaik, CRT <2 detik, nilai ABI 0,93. Gerakan terapi Buerger Allen Exercise elevasi kaki membantu pengosongan aliran darah. Gerakan penurunan kaki ke bawah menyebabkan aliran darah mengalir dengan cepat ke posisi yang lebih rendah. Kemudian posisi terlentang berperan penting dalam keseimbangan sirkulasi darah. Buerger Allen Exercise efektif dalam membantu meningkatkan perfusi perifer. | en_US |