dc.description.abstract | Fraktur menyebabkan deformitas tulang sehingga harus dilakukan pembedahan berupa pemasangan ORIF untuk penanganan fraktur. Permasalahan yang muncul setelah dilakukan prosedur operasi pemasangan ORIF adalah terjadinya nyeri. Nyeri saat bergerak dapat menyebabkan keterbatasan gerak sendi yang dialami pasien sehingga pasien mengalami penurunan lingkup gerak sendi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien post operasi fraktur femur dengan masalah gangguan mobilitas fisik melalui latihan ROM aktif di RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Metode pengumpulan data meliputi pengkajian komprehensif, menentukan diagnosis, menentukan intervensi, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah 1 pasien post operasi fraktur femur dengan masalah gangguan mobilitas fisik. Hasil asuhan keperawatan pada Post operasi fraktur femur dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik menunjukkan setelah diberikan terapi asuhan keperawatan dengan latihan ROM aktif dapat meningkatkan rentang gerak pasien. Pergerakan ekstremitas klien meningkat, kekuatan otot meningkat, rentang gerak (ROM) meningkat, nyeri menurun dari skala 7 menjadi skala 3, gerakan terbatas menurun, kaku sendi menurun, dan kekuatan otot naik dari skala 2 menjadi 4, maka masalah gangguan mobilitas fisik teratasi. Latihan ROM aktif efektif dalam meningkatkan rentang gerak mencegah kekakuan, skala kekuatan otot meningkat, pelepasan endorphin dan enkefalin mengurangi transisi sinyal nyeri, efek sistemik mempercepat pemulihan pada pasien post ORIF fraktur ekstremitas. | en_US |