Show simple item record

dc.contributor.authorPratiwi, Rizky Meuthia
dc.date.accessioned2025-09-17T05:24:21Z
dc.date.available2025-09-17T05:24:21Z
dc.date.issued2025-04-03
dc.identifier.issn2715-6885
dc.identifier.urihttps://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3825
dc.description.abstractPenurunan kekuatan fisik pada lansia meliputi berkurangnya kepadatan tulang, menurunnya elastisitas otot,sendi dan kekuatan otot. Hal ini dapat menimbulkan rasa takut jatuh pada saat lansia melakukan aktifitas fisik.Pemicu rasa takut jatuh biasanya dikarenakan pengalaman yang tidak menyenangkan sehingga lansia kerap menghindari.Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan resiko jatuh dan kekhawatiran jatuh terhadap aktifitas fisik yang di lakukan lansia Metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif crossectional, lokasi di UPTD Puskesmas Kedundung. Populasi adalah seluruh lansia yang mengikuti posyandu lansia berjumlah 65 lansia.Non Probability sampling dengan jenis convinience sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang paling mudah diakses, tersedia dan dilakukan dengan memilih sampel yang dijumpai di lokasi penelitian. Data dalam penelitian ini diambil secara langsung dari responden (data primer) dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner menggunakan metode structure interview pada lansia yang mengikuti layanan puskesmas, layanan posyandu dan senam lansia. Instrumennya menggunakan Falls Efficacy Scale (FES-I) Indonesian Version,Morse Fall Scale (MFS) dan Physical Activities Scale for Elderly (PASE).Lansia memiliki tingkat kekhawatiran rendah sebanyak 21 responden (52,5%),21 responden (52,5%) tidak beresiko jatuh dan Aktifitas baik 37 responden (92,5%).Uji korelasi Spearman rank antara nilai korelasi FES-I dan PASE adalah 0,513, MFS dan PASE nilai korelasi 0,513,FES dan MFS memiliki nilai korelasi 1.000.Nilai 0,513 menunjukan koefisien korelasi hubungan cukup kuat dan nilai korelasi 1.000 menunjukan hubungan sangat kuat. Hasil nilai signifikansi yaitu 0,001 yang menunjukan < 0,05 hubungan variabel signifikan.Lansia mayoritas memiliki kekhawatiran rendah, tidak beresiko jatuh dan aktifitas fisik baik.Rasa takut jatuh membentuk perilaku dalam beraktifitas dan resiko jatuh yang rendah juga mempengaruhi cara lansia dalam beraktifitas.Semakin rendah resiko jatuhnya, maka lansia tidak memiliki hambatan untuk berakatifitas.en_US
dc.publisherJurnal Penelitian Perawat Profesionalen_US
dc.relation.ispartofseriesvolume 7 Nomor 2, April 2025;
dc.subjectaktifitas fisik;en_US
dc.subjectkekhawatiran jatuh;en_US
dc.subjectlansia;en_US
dc.subjectresiko jatuhen_US
dc.titleRESIKO JATUH DAN KEKHAWATIRAN JATUH TERHADAP AKTIFTAS FISIK YANG DI LAKUKAN OLEH LANSIAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record