ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN TB PARU DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS MENGGUNAKAN PENERAPAN INTERVENSI TERAPI DISTRAKSI MUROTTAL AL-QUR’AN DI RUANG ICU
Abstract
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paru kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang pada organ paru-paru terutama di daerah bronkus hingga memicu respons inflamasi yang menyebabkan keluarnya dahak yang tercampur dengan darah (hemaptoe). Pasien dengan TB paru juga sering mengalami tekanan psikologis yang cukup berat selama masa diagnosis dan pengobatan, yang dapat berlangsung selama minimal enam bulan. Ketidakpastian terhadap kesembuhan, stigma sosial yang selalu negatif, perubahan gaya hidup, serta efek samping obat dapat memicu gangguan psikologis, salah satunya adalah ansietas (kecemasan). Diperlukan tindakan keperawaran yang tepat agar dapat mengurangi bahkan menghilangkan kecemasan pasien pada TB Paru, salah satunya yatu melakukan terapi disraksi Murottal Al-Qur’an. Intervensi ini merupakan salah satu teknik pengalih perhatian untuk mengatasi kecemasan karena dapat mengurangi hormon stres dan mengaktifkan endorfin alami (serotonin), sehingga dapat membuat perasaan pasien menjadi tenang, rileks dan tidak merasa gelisah. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif, studi kasus eksperimen pre dan post. Penelitian ini dilakukan terhadap satu responden yang diberikan implementasi keperawatan terapi disraksi Murottal Al-Qur’an. Studi kasus dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 24 – 26 Juni 2025. Hasil peneltian ini setelah dilakukan implementasi keperawatan terhadap pasien selama 3 hari, didapatkan cemas sudah berkurang, pasien tidak begitu khawatir tentang penyakitnya, sudah dapat tidur meskipun tidak begitu nyenyak, pasien sudah tampak tenang dan tidak tampak gelisah. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi tersebut sudah cukup berhasil mengatasi masalah keperawatan pasien dalam hal ansietas/kecemasan, dikarenakan intervensi ini dapat menyebabkan perasaan menjadi rileks dan tenang.