• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Hubungan Lama Menjalani Hemodialisa Dengan Restless Legs Syndrome Di RS Wahidin Sudirohusodo

    Thumbnail
    View/Open
    1. 202101019_PENDAHULUAN.pdf (510.5Kb)
    2. 202101019_ABSTRAK.pdf (72.35Kb)
    3. 202101019_KESEDIAAN PUBLIKASI .pdf (761.4Kb)
    4. 202101019_BAB I.pdf (138.9Kb)
    5. 202101019_BAB II.pdf (395.2Kb)
    6. 202101019_BAB III.pdf (170.2Kb)
    7. 202101019_BAB IV.pdf (208.8Kb)
    8. 202101019_BAB V.pdf (68.24Kb)
    9. 202101019_LAMPIRAN.pdf (1.266Mb)
    10. 202101019_SIMILARITAS.pdf (648.0Kb)
    Date
    2025-09-19
    Author
    Oktaviani, Tiara
    Virda Yuniarti, Enny
    Merbawani, Raras
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penyakit Ginjal Kronis merupakan masalah kesehatan yang kejadiannya terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di negara maju dan berkembang. Indonesia adalah salah satu negara-negara menghadapi masalah ini. Penyakit ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, terapi hemodialisis hanyalah terapi yang dilakukan sebagai pengganti fungsi ginjal. Salah satu komplikasi pada pasien yang menjalani Hemodialisis Restless Legs Syndrome (RLS). Restless Legs Syndrome dapat menyebabkan seseorang merasakan kebutuhan ekstrim untuk menggerakan ekstremitas atas maupun bawah karena sensasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisa dengan Restless Legs Syndrome pada pasien ginjal kronik di ruang hemodialisa RS Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Di mana uji statistik yang dipakai untuk penelitian ini yaitu uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan lama HD lebih dari 24 bulan mengalami RLS berat yaitu sebanyak 26 responden (43,3%). Hasil uji korelasi Spearman Rho menunjukkan p value = 0,00 dan r = 0,707, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara lama menjalani hemodialisa dengan Restless Legs Syndrome pada pasien ginjal kronik di ruang hemodialisa RS Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Nilai koefisien korelasi tersebut termasuk dalam kategori derajat korelasi tinggi dan arah hubungan positif. Artinya, semakin lama menjalani HD, maka semakin parah derajat RLS seseorang. Pasien dengan lama HD dapat terkena RLS dikaenakan tingginya kadar uremia dalam darah yang dapat menyebabkan perubahan pada saraf perifer dan otak semua itu dapat memicu atau memperberat gejala Restless Legs Syndrome (RLS).
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3893
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV