Hubungan Lama Menjalani Hemodialisa Dengan Restless Legs Syndrome Di RS Wahidin Sudirohusodo
View/ Open
Date
2025-09-19Author
Oktaviani, Tiara
Virda Yuniarti, Enny
Merbawani, Raras
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit Ginjal Kronis merupakan masalah kesehatan yang kejadiannya terus meningkat di seluruh dunia, termasuk di negara maju dan berkembang. Indonesia adalah salah satu negara-negara menghadapi masalah ini. Penyakit ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, terapi hemodialisis hanyalah terapi yang dilakukan sebagai pengganti fungsi ginjal. Salah satu komplikasi pada pasien yang menjalani Hemodialisis Restless Legs Syndrome (RLS). Restless Legs Syndrome dapat menyebabkan seseorang merasakan kebutuhan ekstrim untuk menggerakan ekstremitas atas maupun bawah karena sensasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisa dengan Restless Legs Syndrome pada pasien ginjal kronik di ruang hemodialisa RS Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Di mana uji statistik yang dipakai untuk penelitian ini yaitu uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan lama HD lebih dari 24 bulan mengalami RLS berat yaitu sebanyak 26 responden (43,3%). Hasil uji korelasi Spearman Rho menunjukkan p value = 0,00 dan r = 0,707, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara lama menjalani hemodialisa dengan Restless Legs Syndrome pada pasien ginjal kronik di ruang hemodialisa RS Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Nilai koefisien korelasi tersebut termasuk dalam kategori derajat korelasi tinggi dan arah hubungan positif. Artinya, semakin lama menjalani HD, maka semakin parah derajat RLS seseorang. Pasien dengan lama HD dapat terkena RLS dikaenakan tingginya kadar uremia dalam darah yang dapat menyebabkan perubahan pada saraf perifer dan otak semua itu dapat memicu atau memperberat gejala Restless Legs Syndrome (RLS).