• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Implementasi Pelaksanaan Sentralisasi Obat Di Ruang Penyakit Dalam Non Infeksius (Teratai) Rumah Sakit X Gempol Pasuruan

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (1.362Mb)
    ABSTRAK (297.4Kb)
    KETERSEDIAAN PUBLIKASI (318.1Kb)
    BAB I (524.8Kb)
    BAB II (720.6Kb)
    BAB III (1.260Mb)
    BAB IV (525.7Kb)
    BAB V (393.7Kb)
    LAMPIRAN (1.912Mb)
    UJI SIMILARITAS (239.9Kb)
    Date
    2025-07-30
    Author
    Putri, Stevanny Aprilita
    Santoso, Windu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sentralisasi obat sebagai proses pengelolaan obat yang dilakukan dari satu lokasi terpusat, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam distribusi obat kepada pasien. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan observasi pada perawat palaksana dan kepala ruangan serta observasi langsung pada lembar pengobatan pasien. Perawat ruangan Ruang Penyakit Dalam Non Infeksius (Teratai) Rumah Sakit X Gempol Pasuruan didapatkan hasil 100% mengerti dengan sentralisasi obat. Hasil dengan nilai form sentralisasi obat sudah hampir terisi penuh pada semua pasien kelolaan didapatkan hasil meliputi tepat identitas pasien (60%) sudah dilakukan namun dengan ditanyakan langsung tanpa melihat gelang identitas pasien. Berdasarkan hasil tabulasi data dapat disimpukan bahwa perawat menulis diagnosa pada lembar sentralisasi obat sebesar 100%. Pada tanda tangan farmasi dan tanda tangan perawat dilakukan keseluruhan 100%, sedangkan tanda tangan pasien sebesar 90% dilakukan. Ruangan teratai berada pada kuadran 1 (Strategi Agresif), yang berarti ruangan teratai menghadapi situasi yang sangat menguntungkan, dimana rumah sakit X memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Peneliti mendapatkan temuan terkait program mutu sentralisasi obat belum menjadi kebiasaan pada perawat pelaksana, maka peneliti merencanakan untuk meriview kembali apakah dilakukan dapat mempermudah beban kerja perawat dalam kegiatan tatalaksana, serta melakukan monitoring kepatuhan terhadap prosedur. Sedangkan temuan yang kedua didapatkan, tidak dilakukan cek gelang pasien saat pemberian obat pasien, maka peneliti merencanakan untuk melakukan sentralisasi obat sesuai dengan SOP yang ada di rumah sakit, mensosialisasikan mengenai SKP ke-1 yakni prinsip 6T pada sentralisasi obat, serta melakukan supervisi kepada semua perawat ruangan teratai. Dan temuan ketiga terkait belum adanya tenaga farmasi yang ditugaskan diruangan teratai untuk menghandle obat, maka dari itu peneliti merencanakan untuk mengusulkan kepada kepala ruangan untuk meninjau ulang dari alur penerimaan obat pasien dari ruangan obat (farmasi) ke ruangan teratai , lalu mengusulkan kepada kepala ruangan untuk penataan kinerja perawat.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3926
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV