HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN KEJADIAN BBLR
Date
2025-03-19Author
Marina sari, marina
Ariu dewi yanti, Ariu
Tria Wahyuningrum, Tria
Metadata
Show full item recordAbstract
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih menjadi masalah kesehatan ibu
dan anak di negara berkembang dan menjadi salah satu indikator untuk
memprediksi kematian bayi, stunting, dan penyakit pada saat dewasa. Hasil studi
pendahuluan yang dilakukan di RSIA Hikmah Sawi Bangkalan, dari total 252
kelahiran bayi pada bulan September-November 2024 sebanyak 43 bayi (17%)
yang mengalami BBLR dan BBLR menduduki tingkat pertama dalam 2021
2023. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik. Populasi dari
penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan dengan BBLR di RSIA Hikmah
Sawi Bangkalan pada bulan September-November 2024 sebanyak 43 bayi.
Sample diambil dengan menggunakan purposive sampling. Variable
independent adalah status gizi ibu hamil dan variable dependent adalah kejadian
BBLR. Instrument pengumpulan data menggunakan buku register obstetrik dan
tabel yang telah dibuat. Teknik analisis data menggunakan uji Chi-Square
dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan hampir
seluruhnya memiliki IMT normal sebanyak 82 ibu hamil (86,3%) dan hampir
seluruhnya bayi lahir dengan berat ≥ 2500 gr sebanyak 84 (88,5%). Bayi yang
lahir dengan BBLR sebagian besar ibu dengan IMT underweight sebanyak 8
orang (72,7%) sedangkan bayi yang tidak BBLR hampir seluruhnya ibu dengan
IMT normal sebanyak 79 orang (94%). Hasil uji statistic diperoleh P Value=
0,000, artinya ada hubungan antara keadaan status gizi ibu hamil dengan
kejadian BBLR. Ibu hamil diharapkan rutin memeriksakan kehamilan agar dapat
mengetahui perkembangan kehamilannya, sedangkan tenaga kesehatan
diharapkan memberikan penyuluhan yang lebih efektif tentang penyebab
terjadinya BBLR