HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI DUSUN KLINTER DESA BANJARWUNGU KECAMATAN TARIK KABUPATEN SIDOARJO

Abstract

Lansia adalah sesorang yang telah mencapai 60 tahun ke atas. Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Tiap-tiap apa saja yang dilakukan pada masa awal perkembangan akan memberikan pengaruh terhadap tahap-tahap selanjutnya, salah satu tahap yang akan dilalui adalah masa lanjut usia atau lansia. Bertambahnya umur pada lansia, fungsi cardiovaskular mengalami penurunan akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada lanjut usia, salah satunya adalah hipertensi. Dalam penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan metode rancangan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Dusun Klinter Desa Banjarawungu Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Sampel diambil dengan teknik Non Probability sampling dengan teknik Purposive sampling yang berjumlah 45 responden. Variabel independennya konsumsi kopi dan variabel dependennya tekanan darah. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala likert, kemudian dianalisa data menggunakan spearman rho. Hasil uji spearman rho menunjukan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada Hubungan konsumsi kopi dengan tekanan darah pada lansia yang ditunjukan dari nilai p value (0,000) < α (0,05), dengan tingkat keeratan hubungan cukup ditunjukan oleh nilai correlation coeficient sebesar 0.536. Arah hubungan antar variabel adalah searah yang ditunjukan dengan tanda positif pada koefisien korelasi artinya semakin tinggi konsumsi kopi maka tekanan darah pada lansia juga akan meningkat. Kepada sebagian lansia yang gemar konsumsi kopi di Dusun Klinter Desa Banjarwungu Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo agar melakukan pembatasan konsumsi kopi atau sublimasi ke hal lain seperti minum susu maupun minuman sehat lainnya, sehingga secara bertahap pola kebiasaan konsumsi dapat berubah menjadi sehat.