Studi Kasus Harga Diri Rendah Pada Pasien HIV-AIDS Di RSUD Prof Dr. Soekandar Mojosari
Date
2022-09-01Author
Eka Finia, Nabilah
zainuri, Dr. Imam
Kotijah, siti
Metadata
Show full item recordAbstract
HIV-AIDS adalah penyakit yang menyerang system imum dengan berbagai macam gejala Penyakit HIV-AIDS memunculkan berbagai masalah psikologi seperti ketakutan,keputusan yang disertai dengan prasangka buruk dan diskriminasi dari orang lain, yang kemudian menimbulkan tekanan psikologis. Perkembangan penyakit HIV-AIDS terus menunjukkan peningkatan meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan.Tujuan dari study kasus ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan masalah HIV-AIDS di ruang Pajajaran RSUD Prof Dr soekandar Mojosari. Metode yang digunakan adalah Case Study yaitu meneliti suatu permasalahan melalui studi kasus. Partisipan pada studi kasus ini 2 partisipan dengan masalah harga diri rendah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari data pengkajian didapat data focus data objektif berbicara pelan,kontak mata kurang,postur tubuh menunduk klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang di miliki klien, menilai kemampuan yang dapat di lakukan saat ini, memilih kemampuan yang kan di latih, peneliti melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan yaitu bina hubungan saling percaya, Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilik, Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan, Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada. Hasil dari evaluasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari didapatkan hasil masalah teratasi, Pasien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan yang lalu (SP.1 dan Sp.4), Pasien ke 1 mampu berlatih kemampuan yang dipilih, Pasien mampu kemampuan yang ketiga yang dilakukan, Pasien mampu melatih kemampuan yang dipilih, Pasien mampu melakukan memasukkan kedalam jadwal harian pasien ke 2 mampu melakukan kegiatan yang di pilih namun ada juga kegiatan yang pasien belum