dc.description.abstract | Hematemesis adalah muntah berdarah atau material seperti bubuk kopi, sedangkan melena adalah feses hitam seperti ter serta berbau busuk. Hematemesis melena merupakan kejadian gawat darurat di rumah sakit yang dapat menyebabkan kematian sebesar 8-14%. Salah satu masalah keperawatan pada hematemesis melena adalah hipovolemia. Hipovolemia merupakan penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/ atau intraselular. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan diRuang Pajajaran RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumen, meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Diagnosa yang digunakan yaitu hipovolemi berhubungan dengan kehilangan cairan aktif. Intervensi yang diberikan 3x24 jam diharapkan tingkat perdarahan menurun dengan kriteria hasil hematemesis menurun, pedarahan anus menurun, hemoglobin membaik, hemtokrit membaik, tekanan darah membaik. Implementasi yang dilakukan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan manajemen syok hipokalemik yaitu mengobservasi monitor status kardiopulmonal, memonitoring status oksigenasi (Oksimetri, nadi), memonitoring status cairan (masukan dan keluaran, turgor kulit, CRT), melakukan kolaborasi pemberian cairan NaCl, Kolaborasi melakukan pemberian transfusi darah PRC 4 Kolf. Hasil evaluasi selama 3x24 jam menunjukkan sudah teratasi dan sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil dari tingkat perdarahan menurun. Dibuktikan dengan hemoglobin membaik 12,6 g/dl. | en_US |