dc.description.abstract | Preeklampsia sampai saat ini masih menjadi masalah yang mengancam dalam
kehamilan. Preeklampsia dapat menimbulkan gangguan baik bagi janin maupun ibu. Kondisi
preeklampsia akan memberi pengaruh buruk bagi kesehatan janin akibat penurunan perfusi
uteroplasenta, vasospasme, dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta. Tujuan Studi
kasus ini untuk memberikan Asuhan Keperawatan dengan masalah Resiko Perfusi Serebral
pada pasien preeklampsia berat di RSU Anwar Medika. Metode yang digunakan adalah study
kasus yaitu untuk mengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan dengan Diagnosa Resiko
Perfusi Serebral pada Pasien Preeklampsia Berat. Partisipan pada studi kasus ini 2 klien
perempuan dengan Preeklampsia Berat yang memiliki masalah keperawatan resiko perfusi
serebral. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara, observasi. Hasil
yang di dapatkan klien Ny.D mengatakan pusing sejak jam 03.00 WIB dan tidak hilang
dengan istirahat. mual sejak semalam, tidak muntah, pandangan kabur, kaki kanan dan kiri
edema. Klien mengatakan ibu klien memiliki riwayat Hipertensi. Klien Ny.A klien
mengatakan pusing sejak kemarin sore, mual sejak tadi malam, muntah sejak tadi pagi, perut
terasa kenceng-kenceng ± 15 menit,nyeri perut bagian atas, beberapa hari kencing keluar
hanya sedikit-sedikit (< 400 cc), klien mengatakan kaki kanan kiri bengkak. Klien
mengatakan memiliki riwayat hipertensi lebih dari 3 tahun. upaya dalam penatalaksanaan
pasien Preeklampsia Berat dengan masalah keperawatan Resiko Perfusi Serebral adalah
dengan memberikan posisi Semi Fowler. efek dari kondisi head of bed elevations pada posisi
15°, 30° dan 45° pada klien yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial terhadap
perfusi jaringan serebral yaitu ada perbedaan nilai perfusi jaringanserebral di setiap posisi
dibandingkan dengan keadaan datar 0°. | en_US |