Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Dengan Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di RSUD dr.Soeroto Ngawi
Abstract
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
DI RSUD Dr.SOEROTO NGAWI
Oleh : Gesti Kartanti, S.Kep
Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak lebih 2 minggu atau lebih. Sputum yang sangat banyak dapat menyumbat jalan nafas yang menyebabkan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Intervensi keperawatan non farmakologi yang diberikan yaitu fisioterapi dada dan latihan batuk efektif. Metode penelitian data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi, melakukan pengkajian asuhan keperawatan, melihat status pasien, wawancara penderita TBC yang sedang mengalami masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2022. Sampel dalam penelitian ini terdapat 2 pasien tuberkulosis paru yang sedang menjalani perawatan di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. Berdasarkan hasil studi kasus Asuhan Keperawatan ditemukan data subyektif dan data obyektif pada pasien 1 dan pasien 2 mengalami masalah yang sama yaitu bersihan jalan nafas tidak efektig keluhan bersihan jalan nafas tidak efektif. Namun berdasarkan asuhan keperawatan yang dilakuakan 3x24 jam terdapat perbedaan hasil pengeluaran sputum. Faktor usia menjadi salah satu penyebab pengaruh tindakan fisioterapi dada dan batuk efektif kurang optimal dalam pengeluaran sputum karena adanya penurunan fungsi paru. Berdasarkan Hasil karya ilmiah ini dapat menjadi masukan bagi perawat untuk menjadikan salah satu intervensi keperawatan mandiri di RSUD Dr. Soeroto Ngawi dan intervensi dalam penatalaksanaan Fisioterapi dada dan latihan batuk efektif.