ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIPERTERMIA PADA DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG ASOKA RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN
Abstract
Demam (Hipertermia) merupakan suatu keadaan dimana suhu tubuh mengalami peningkatan dari batas normal, dan hal itu merupakan tanda-tanda yang berasal dari suatu penyakit (Cahyaningrum,E. D., & Putri, D, 2017). Demam berdarah dengue pada anak biasanya terjadi akibat dari infeksi virus (Setiawati, 2009). Demam dapat terjadi jika suhu tubuh terlalu panas atau tinggi (>37,5C) dan biasanya terjadi akibat dari infeksi, penyakit autoimun, keganasan, serta obat-obatan. Kementerian Kesehatan RI juga telah menerima akumulasi total penderita DBD yang terlaporkan dari bulan januari-juni 2022 yaitu sebanyak 45.387 kasus. Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus. Berdasarkan data angka jumlah kematian penderita DBD berdasarkan usia Kementrian Kesehatan RI menyebutkan bahwa pada usia < 1 tahun sebanyak 3,13 %, 1 4 tahun: 14,88 %, 5 14 tahun 33,97 %, 15 44 tahun 37,45 %, > 44 tahun 11,57 % (Kemenkes RI, 2022). Tujuan dari penelitian ini adalah mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Populasi dari penelitian ini merupakan pasien anak-anak yang mengalami hipertermia dengan diagnose rawat demam berdarah dengue grade 1. Diagnosa yang ditegakkan adalam asuhan keperawatan sesuai dengan diagnoa keperawatan teoritis yaitu hipertermia yang ditandai dengan proses infeksi ditandai dengan suhu tubuh klien meningkat 38’7oC, suhu akral meningkat, nadi meningkat >100x/mnt, pernafasan meningkat 24-25x/mnt dan munculnya kemerahan di wajah, dada, perut dan punggung dan didukung hasil laboratorium trombositopenia. Intervensi keperawatan teoritis yaitu kompres hangat, monitoring dampak hipertermia, ganti baju dengan yang serap panas, berikan intake cairan sesuaikan usia/berat badan. Dengan kriteria hasil adanya pelaporan penurunan suhu tubuh dan suhu akral selama 1x60 menit. Evaluasi asuhan menunjukkan dampak yang bertahap termasuk hasil observasi yang membaik. Keluarga sebaiknya tetap memberikan pengawasan terhadap perubahan kondisi dan lingkungan sekitar serta meluangkan waktu untuk kontrol.