dc.description.abstract | Pada luka diabetes grade 3 ditandai adanya formasi abses, adanya eritema dan luka mengenai hingga tendon. Jika luka diabetes tidak tertangani dengan baik, maka luka akan mengalami komplikasi menjadi gangren dan harus diamputasi. Salah satu perawatan luka untuk mencegah komplikasi adalah pemilihan dressing yang tepat, dressing yang dapat digunakan pada luka grade 3 adalah antimikrobial dressing (silver calcium alginate). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan antimikrobial dressing (silver calcium alginate) pada proses penyembuhan luka diabetik grade 3. Desain penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan rancangan one-group pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes melitus dengan luka diabetik di Rumah Klinik Luka Sidoarjo sejumlah 42 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 18 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi BWAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan signifikan pada observasi luka namun tidak pada status kontinum luka. Status kontinum luka sebagian besar menunjukkan luka masih berada pada luka regenerasi, namun sebagian besar luka sudah menunjukkan adanya epitelisasi. Hasil dari Uji Wilcoxon didapatkan nilai Assymp. Sign (2-tailed) 0,317 > α 0,05 maka kesimpulannya tidak terdapat perubahan signifikan efektivitas penggunaan antimikrobial dressing (Silver calcium Ag) pada proses penyembuhan luka grade 3. Namun pada hasil nilai Z -1.000 (terbalik) maka proses penyembuhan luka grade 3 tidak hanya dipengaruhi oleh antimikrobial dressing saja namun juga dapat dipengaruhi oleh faktor penyembuhan luka yang lain. Seperti, kondisi luka, usia, jenis kelamin, adanya infeksi sistemik, dan penyakit penyerta lainnya. Kandungan silver dapat membunuh kuman, menyerap eksudat serta kandungan calcium alginate berfungsi sebagai mempercepat penumbuhan jaringan baru. | en_US |