Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pre Op Fraktur Dengan Permasalahan Kecemasan Di Rsud Bangil, Kabupaten Pasuruan
Abstract
ABSTRAK
Fraktur merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yang salah satu
penanganannya dilakukan tindakan operasi. Proses operatif pada fraktur dapat mempengaruhi
kondisi fisiologis maupun psikologis pasien.Salah satu dari gangguan psikologis yaitu
anxietas. Cemas akan mengakibatkan perubahan fisiologis individu sehingga dapat
mengaktifkan syaraf otonom simpatis yang mengakibatkan meningkatnya denyut jantung,
tekanan darah dan pernafasan yang secara umum akan mengurangi tingkat energi pada
pasien. Metode yang di gunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus
yaitu dengan melakukan asuhan keperawata pada pasien pre op fraktur dengan permasalahan
anietas mulai dari pengkajian, analisa data, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawatan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam masalah kecemasan
pada pasien sebelum operasi teratasi dan menghentikan intervensi. Penjelasan tentang
prosedur operasi dan mengajarkan pasien denga tehnik nafas dalam, peregangan otot serta
imajenasi terbimbing sangat membatu untuk mengurangi kecemasan pada pasien. Pasien
diharapakan tidak mengalami kecemasan lagi sebelum dilakukan tindakan operasi.
ABSTRACT
Fractures are one of the health problems in Indonesia, one of which is surgery. The
operative process on fractures can affect the patient's physiological and psychological
conditions. One of the psychological disorders is anxiety. Anxiety will result in individual
physiological changes so that it can activate the sympathetic autonomic nerves resulting in
increased heart rate, blood pressure and respiration which in general will reduce energy
levels in patients. The method used is descriptive qualitative with a case study approach,
namely by carrying out nursing care for pre-op fracture patients with anxiety problems
starting from assessment, data analysis, intervention, implementation and nursing evaluation.
After nursing care for 3x24 hours the patient's anxiety problem before surgery was resolved
and the intervention was stopped. Explanation of surgical procedures and teaching patients
deep breathing techniques, muscle stretching and guided imagination are very helpful in
reducing anxiety in patients. Patients are expected not to experience anxiety again before
surgery