dc.description.abstract | Bersihan jalan napas tidak efektif merupakan ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten yang biasanya terjadi pada pasien asma. Bersihan jalan napas tidak efektif pada asma dapat terjadi karena adanya sesak napas, batuk, terdapat ronchi atau wheezing sehingga menimbulkan spasme dalam jalan napas. Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan asuhan keperawatan dengan bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien asma di RSU Anwar Medika Sidoarjo. Dengan metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode dekskriptif dalam pendekatan studi kasus pada 2 klien dengan asma. Asuhan keperawatan dilakukan selama 3x24 jam diharapkan masalah bersihan jalan nafas dapat teratasi, dengan menunjukkan sesak napas menurun, batuk efektif meningkat, produksi sputum menurun, ronchi atau wheezing menurun, frekuensi napas membaik, pola napas membaik. Klien 1 sudah menunjukkan perubahan dengan sesak napas yang banyak berkurang, batuk efektif meningkat, tidak terdapat suara ronchi, frekuensi napas 20x/menit. Sedangkan klien 2 sudah menunjukkan perubahan dengan sesak napas yang berkurang, batuk efektif meningkat, tidak terdengar suara wheezing namun masih terdapat sedikit adanya suara ronchi, freukensi napas 20x/menit, sehingga masalah bersihan jalan napas tidak efektif pada klien 1 dan klien 2 teratasi. Pemberian asuhan keperawatan yang telah diberikan efektif untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif terutama memberian posisi semi fowler atau fowler dan batuk efektif pada penderita asma. | en_US |