Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Penanganan Musibah Banjir Di Desa Juwetkenongo RT 11 dan 12 RW 04 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo
Date
2022-09-06Author
Yudiawati, Ruci Nurul
Haryanto, Agus
Hariyono, Rudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kurangnya informasi mengenai tanggap darurat bencana dan pentingnya mempersiapkan diri sebelum menghadapai suatu bencana, menjadikan persoalan penanganan bencana seringkali dianggap kebanyakan masyarakat adalah tanggung jawab Pemerintah dan petugas kesehatan semata. Kurangnya pengetahuan, rendahkan sikap untuk melakukan antisipasi resiko terjadinya bencana, perilaku negatif untuk pencegahan bencana serta kurangnya kesiapsiagaan dalam menghadapi suatu kondisi bencana memicu terjadinya peningkatan resiko saat bencana terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku penanganan musibah banjir di Karang Taruna Desa Juwetkenongo RT 11 dan 12 RW 04 Kecamatan Porong. Penelitian ini menggunakan analisis kolerasi menggunakan study cross-sectional yang melibatkan 40 orang sebagai responden. Responden mengisi informed concent, dilanjutkan dengan pemberian materi dan pengisian kuisioner mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden terhadap bencana banjir. Pengetahuan responden dalam menangani musibah banjir 26 (65%) termasuk kategori cukup dan 14 (35%) termasuk kategori pengetahuan baik. Sikap responden dalam menangani musibah banjir 40 (100%) memiliki sikap yang positif. Perilaku responden dalam menangani musibah banjir 39 (97,5%) memiliki perilaku positif dan 1 (2,5%) memiliki perilaku negatif. Hasil nilai signifikansi pada variabel pengetahuan dengan variable perilaku sebesar 0,005 dan sikap sebesar 0,001, yaitu < α(0,05). Sedangkan nilai Correlation Coefficient didapatkan hasil 0,435 pada pengetahuan dan 0,495 pada sikap. Artinya, terdapat hubungan pada variable-variabel tersebut, tetapi memiliki korelasi yang rendah. Pengetahuan, sikap dan perilaku sangat mempengaruhi tingkat kesiagaan masyarakat dalam mencegah dan mengatasi bencana banjir. Tingkat pengetahuan dan pendidikan yang tinggi diharapkan memiliki kesiagaan yang baik dalam mengatasi banjir, sehingga banjir dapat dicegah dan diminimalisir kerusakannya.