dc.description.abstract | Penerapan Discharge planning pada pasien di rumah sakit kebanyakan
dipakai berupa catatan pendokumentasian pasien pada saat pulang. Sedangkan
untuk penerapan discharge planning awal belum dilakukan secara optimal
dikarenakan banyaknya pasien dan waktu yang bersamaan antara penanganan
perawatan yang lain dengan tindakan discharge planning serta pemahaman
perawat tentang discharge planning itu sendiri. Hal ini menyebabkan penerapan
discharge planning tidak efektif dan tidak terjadi kontinuitas perawatan ketika
pasien di rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan
discharge planning di ruang rawat inap RSUD Sumberglagah. Desain penelitian
ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini
yaitu pasien rawat inap 1, 2, 3 berjumlah 46 orang di RSUD Sumberglagah,
hingga didapatkan sampel 35 responden dengan teknik sampel random sampling.
Data di kumpulkan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden penerapan discharge planning di ruang
rawat inap di bagian awal masuk rumah sakit berkriteria cukup baik, sedangkan
bagian 1 hari sebelum pulang kriteria sangat baik, sedangkan pada saat sebelum
pulang kriteria baik. Hal ini di karenakan perawat sudah mengkaji kebutuhan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien dari 1 hari hari sebelum pulang
hingga pada hari kepulangan pasien. Perawat diharapkan dapat meningkatkan
penerapan discharge planning kepada seluruh pasien pada fase awal dan tetap
mempertahankan penerapan discharge planning pada fase 1 hari sebelum pulang
dan pada saat sebelum pulang. | en_US |