dc.description.abstract | Pendahuluan : Fraktur adalah suatu perpatahan pada kontinuitas struktur
tulang. Patahan tadi mungkin tidak lebih dari suatu retakan atau perimpilan
korteks, biasanya patahan tersebut lengkap dan fragmen tulangnya bergeser. Jika
kulit diatasnya masih utuh, disebut fraktur tertutup sedangkan jika salah satu dari
rongga tubuh tertembus disebut fraktur terbuka (Awan, 2019) . Pada seseorang
yang mengalami fraktur akan kesulitan gerak, tidak bisa melakukan aktivitas, tidak
bisa memenuhi kebutuhan fisik sehingga mobilitas fisik terganggu. (Sylvia,
2009).Metode : Desain penelitian ini adalah case study yaitu meneliti suatu
permasalahan melalui studi kasus yang terdiri dari unit tunggal disini dapat berarti
satu orang, sekelompok penduduk yang terkena masalah. Hasil : Setelah
dilakukan tiga kali Implementasi pemberian asuhan keperawatan, pasien
mengatakan nyeri luka post op pada femur sebelah kanan sudah reda, tampak
meringis kesakitan berkurang, gelisah berkurang, bersikap protektif, skala nyeri 3,
TD: 120/80 mmHg, N: 88 x/menit, RR: 20 x/menit, masalah nyeri akut teratasi,
dan intervensi dihentikan. Semua luaran (kriteria hasil) sudah tercapai sehingga
bisa disimpulkan relaksasi nafas dalam efektif untuk menurunkan nyeri.
Kesimpulan : masalah teratasi dimana pasien tidak meringis, tidak bersikap
protektif, kesulitan tidur menurun, frekuensi nadi membaik, kemampuan
mengenali penyebab nyeri meningkat, kemampuan menggunakan teknik non
farmakologis | en_US |