HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN RESILIENSI DIRI SANTRI REMAJA PERTENGAHAN (USIA 14-16 TAHUN) PENGHAFAL AL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN PUTRI AHULUSSUNNAH WAL JAMAAH KABUPETEN SUMENEP
View/ Open
Date
2023-08-24Author
Dwi Andani, Astris Agustin
Azizah, Lilik
Khodijah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Pondok pesantren memiliki banyak tekanan yang harus dihadapi oleh para santri, sehingga diharapkan santri memiliki resiliensi yang baik, namun dalam kenyataannya masih terdapat siswa yang tidak resilien karena masih memiliki religiusitas yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan resiliensi diri pada santri remaja pertengahan (usia 14-16 tahun) penghafal Al Qur’an di Pondok Pesantren Ahlussunnah Wal Jama’ah Kabupaten Sumenep. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 santri usia 14-16 tahun yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian ini adalah religiusitas dan resiliensi diri. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner skala religiusitas dan skala resiliensi diri. Analisa data menggunakan Uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mempunyai religiusitas tinggi, yaitu 37 orang (92,5%), sebagian besar responden mempunyai resiliensi tinggi yaitu 30 responden (75%). Hasil uji Spearman Rho menunjukkan bahwa pvalue 0,001 (< α 0,05), dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,493 dengan arah hubungan positif, sehingga H1 diterima yang artinya ada hubungan sedang religiusitas dengan resiliensi pada santri remaja pertengahan (usia 14-16 tahun) penghafal Al Qur’an di Pondok Pesantren Ahlussunnah Wal Jamaah Kabupaten Sumenep. Semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi resiliensi diri santri. Keyakinan akan Tuhan mampu memunculkan sikap yang positif ketika menghadapi permasalahan karena merasa bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan atas semua masalah yang dihadapi.