dc.description.abstract | Risiko gangguan perfusi serebral dapat mengakibatkan penurunan oksigen pada otak yang berdampak pada kegagalan pengiriman nutrisi ke otak serta ketidakcukupan suplai darah ke jaringan, sehingga otak mengalami hipoksia dan kondisi ini menyebabkan penurunan perfusi jaringan serebral. Penelitian ini dilakukan di Sidoarjo pada bulan Juni 2023. Partisipan yang diambil adalah 2 partisipan yang mengalami risiko gangguan perfusi serebral pada pasien CVA Infark. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan fisik pada pasien. Pemberian asuhan keperawatan pada 2 partisipan yang mengalami risiko gangguan perfusi serebral pada pasien CVA Infark dari mulai pengkajian sampai evaluasi. Hasil penelitian dari partisipan 1 dan partisipan 2 terdapat perbedaan dari keluhan pada partisipan 1 sebagian ekstermitas tidak bisa digerakkan sedangkan partisipan 2 disertai dengan penurunan kesadaran dan pada hasil akhir partisipan 1 masalah teratasi sesuai dengan kriteria hasil yang ditetapkan, sedangkan partisipan 2 masalah teratasi sebagian disebabkan adanya sebagian kriteria hasil tidak terpenuhi. Pemberian asuhan keperawatan 2 pasien tersebut dapat disimpulkan status kesehatan yang signifikan mengarah pada partisipan 1 dibuktikan dengan proses perkembangan dalam penyembuhan. Pada pasien CVA infark dengan risiko gangguan perfusi serebral dapat diberikan tindakan dengann melatih pasien ROM pasif, memonitor kekuatan otot, memberika edukasi tentang bahaya hipertensi pada pasien stroke, menganjurkan merubah posisi setiap 2 jam sekali, dan kolaborasi dengan tim medis pemberian obat sesuai indikasi dan kebutuhan klien. | en_US |