PENGARUH LATIHAN ROM CYLINDRICAL GRIP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DR. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO
Abstract
Tingginya angka insiden stroke di Indonesia mendorong perhatian. Baik di negara maju maupun negara berkembang, stroke menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian terbanyak setelah penyakit jantung dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh latihan Range of Motion (ROM) Cylindrical Grip terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke. Metode penelitian melibatkan desain pra-eksperimen dengan pre-test dan post-test. Populasi dalam studi ini adalah seluruh pasien stroke di RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo pada bulan januari sampai juli sebanyak 60 pasien. Sampel terdiri dari 12 pasien yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen observasi lembar kekuatan otot digunakan sebelum dan setelah menjalani latihan ROM Cylindrical Grip. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia >45 tahun sebanyak 11 orang (91,7%), dan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang (58,3%). Nilai kekuatan otot pada responden stroke sebelum intervensi sebanyak 8 orang (66,7%) berada pada skala 1, sedangkan setelah intervensi, 8 responden (66,7%) memiliki nilai kekuatan otot pada skala 2. Hasil analisis dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan pilihan 0,001 < 0,05, mengindikasikan pengaruh signifikan latihan ROM Cylindrical Grip dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke di RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo. Hasil ini menunjukkan bahwa latihan ROM Cylindrical Grip bermanfaat untuk mengembangkan strategi kompensasi pada kelumpuhan melalui penggunaan otot yang masih memiliki fungsi normal. Latihan ini membantu memelihara dan membangun kekuatan otot, mengendalikan dampak yang mempengaruhi otot, serta menjaga Rentang Gerak (ROM) pada anggota tubuh untuk mencegah kontraktur otot dan kelainan terkait.