dc.description.abstract | Tindakan pembedahan merupakan pengalaman menegangkan dan
menimbulkan kecemasan bagi sebagian pasien. Kecemasan akan semakin
meningkat pada saat mendekati waktu operasi. Salah satu faktor yang memicu
kecemasan adalah lamanya waktu tunggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara masa tunggu dengan tingkat kecemasan pada pasien
bedah saraf yang akan menjalani operasi. Desain penelitian ini adalah analitik
korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua pasien bedah saraf yang akan menjalani operasi di Ruang H1 RSPAL Dr.
Ramelan Surabaya pada bulan Juli 2023 sebanyak 29 orang. Teknik sampling yang
digunakan adalah consecutive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 27
orang. Instrument dalam penelitian ini adalah lembar observasi masa tunggu dan
kuesioner DASS 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mengalami masa tunggu lambat (> 2 hari) yaitu 17 orang (63%),
sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan, yaitu 14 orang (51,8%).
Hasil analisa Uji Spearman Rho didapatkan p value sebesar 0,003 kurang dari α
(0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,549 dan arah hubungan positif sehingga
H1 diterima dan H0 ditolak maka ada hubungan antara masa tunggu dengan tingkat
kecemasan pada pasien bedah saraf yang akan menjalani operasi di Ruang H1
RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Semakin lambat masa tunggu maka semakin cemas
pasien bedah saraf yang akan menjalani operasi. Masa tunggu yang lama membuat
pasien makin khawatir karena kesembuhannya semakin tertunda. | en_US |