• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI (PENDAPATAN) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-60 BULAN DI DESA DISANAH, KEC.SRESEH, KAB.SAMPANG

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (700.5Kb)
    ABSTRAK (205.2Kb)
    KETERSEDIAAN (254.9Kb)
    BAB 1 (233.6Kb)
    BAB 2 (269.2Kb)
    BAB 3 (91.06Kb)
    BAB 4 (688.9Kb)
    BAB 5 (69.43Kb)
    LAMPIRAN (1.962Mb)
    UJI SIMILARITAS (109.2Kb)
    Date
    2023-08-15
    Author
    Iskarima, Iskarima
    Muhammad, Sajidin
    Arif, Wicaksono
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis pada balita yang menyita banyak perhatian. Stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia anak saat itu. Salah satu penyebab stunting adalah gizi yang tidak mencukupi, yang juga dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi seperti pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian stunting pada balita usia 12-60 bulan di desa disanah. Kec, sreseh. Kab. Sampang. Metode penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi seluruh ibu dan balita yang tercatat diposyandu desa disanah sebanyak 96. Tekhnik pengambilan sample menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioer dan microtoice untuk mengukur tinggi badan balita. Analisa data menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian menunjukan sebagian keluarga berpendapatan rendah didapatkan katagori balita pendek sebanyak 24 balita (36,4%), balita sangat pendek sebanyak 15 balita (22,7%), balita normal sebanyak 1 balita (1,5%) dan tidak ada balita yang katagori tinggi. Sedangkan keluarga berpendapatan tinggi didapatkan katagori balita pendek sebanyak 1 balita (1,5%), balita sangat pendek sebanyak 6 balita (9,1%), balita normal sebanyak 17 balita (25,8%) dan balita tinggi sebanyak 2 balita (3%) keluarga yang memiliki balita stunting sebagian besar memiliki pendapatan rendah. Semakin tinggi pendapatan keluarga maka resiko terdampak stunting semakin kecil. Keluarga dengan pendapatan tinggi lebih mampu menyediakan sumber makanan yang bergizi dan berkualitas untuk anaknya sehingga memenuhi kebutuhan nutrisinya.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2160
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV