PENGARUH KEGEL EXERCISE TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA LANSIA DI UPT PESANGGRAHAN PMKS MAJAPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO
View/ Open
Date
2023-10-03Author
Andika Putri, Ocktavia
Sudarsih, Sri
Dwi Ningsih, Arum
Metadata
Show full item recordAbstract
Proses menua (aging proses) biasanya akan ditandai dengan adanya
perubahan fungsi tubuh secara fisik, biologis, mental ataupun psikososial.
Perubahan yang terjadi salah satunya pada sistem perkemihan. Pada lansia
terjadinya penurunan hormon estrogen mengakibatkan atropi pada jaringan uretra
dan efek dari melahirkan lemahnya otot-otot dasar panggul ini dapat
mengakibatkan gangguan dalam mengontrol pengeluaran urine yang disebut
inkontinensia urine. Lansia yang mengalami inkontinensia urine akan
mengakibatkan resiko jatuh pada lansia juga semakin besar karena harus berkali kali ke toilet, mengakibatkan terjadinya infeksi saluran kemih dan sepsis. Segi
psikososial lansia akan merasa malu sehingga menarik diri dari masyarakat karena
sering buang air kecil, hingga harga diri rendah, depresi, serta ketergantungan
kepada orang lain meningkat. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
inkontinensia urine meliputi terapi non farmakologis berupa latihan kegel
exercise. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kegel
exercise terhadap inkotinensia urine pada lansia di UPT Pesanggrahan PMKS
Majapahit Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian ini menggunakan pre
eksperimental, jenis penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest
design. Jumlah sampel 24 orang lansia dengan teknik sampling menggunakan
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Uji statistik
penelitian ini menggunakan wilcoxon sign rank. Berdasarkan uji statistik
wilcoxon test diperoleh perbedaan pretest dan posttest adalah 7,92 dengan nilai p
value 0,000 yang berarti adanya pengaruh yang signifikan antara kegel exercise
terhadap inkontinensia urine pada lansia di UPT Pesanggrahan PMKS Majapahit
Kabupaten Mojokerto. Senam kegel memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan kekuatan otot dasar panggul sehingga dianjurkan dilakukan
untuk mencegah inkontinensia pada lansia dan keluhan terkait fungsi otot dasar
panggul.