• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUANG KRISAN RUMAH SAKT ARAFAH ANWAR MEDIKA

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (811.0Kb)
    ABSTRAK (178.8Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (224.7Kb)
    BAB I (138.9Kb)
    BAB II (603.0Kb)
    BAB III (254.1Kb)
    BAB IV (196.0Kb)
    BAB V (117.8Kb)
    LAMPIRAN (1.759Mb)
    HASIL SIMILARITAS (341.4Kb)
    Date
    2023-09-26
    Author
    Dinar, Rofida Erlin
    Wahyuni, Lutfi
    Ningsih, Arum Dwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Faktor resiko yang dapat mengakibatkan diabetes mellitus diantaranya stres, faktor genetik, umur serta riwayat mengkonsumsi alkohol. Upaya paling sederhana guna mengendalikan gula darah yaitu dengan menerapkan manajemen stres. Tetapi dalam realitanya, masih banyak penderita diabetes mellitus yang tidak dapat mengelola stres sehingga terjadi kenaikan kadar gula darah pada penderita itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di ruang Krisan Rumah Sakit Arafah Anwar Medika. Riset ini menggunakan metode analitik korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 45 responden yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Hasil analisa data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil analisa menampilkan nilai p value 0,001 < α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stress dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus di ruang Krisan Rumah Sakit Arafah Anwar Medika. Sementara itu angka koefiensi korelasi menunjukkan nilai 0,663 yang berarti hubungan antara tingkat stress dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus di ruang Krisan Rumah Sakit Arafah Anwar Medika yaitu kuat. Stres dapat meningkatkan kadar glukosa darah karena stres menstimulus tubuh untuk mengeluarkan hormon kortisol dan ephinefrin. Kedua hormon ini mempunyai efek yang kuat dalam menyebabkan timbulnya proses glikoneogenesis, sehingga akan meningkatkan kadar glukosa darah dengan jumlah besar dalam beberapa menit. Manajemen stres yang baik diharapkan dapat mengendalikan kadar gula penderita sehingga terciptanya kualitas hidup yang lebih baik.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2175
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2023

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV