dc.description.abstract | Gagal ginjal kronik merupakan kondisi fungsi ginjal mengalami kegagalan dalam mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit yang muncul akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit di dalam darah. Ginjal yang tidak mampu memfiltrasi metabolisme yang seharusnya dikeluarkan melalui urine akan mengakibatkan masalah hipervolemia. Tujuan penelitian ini melaksanakan asuhan keperawatan pasien gagal ginjal kronik dengan masalah hipervolemia. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada pasien gagal ginjal kronik yang mengalami hipervolemia dengan jumlah 2 partisipan. Hasil pengkajian didapatkan keluhan sesak napas, edema, oliguria dan penurunan laju filtrasi glomerulus. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi. Intervensi keperawatan yaitu manajemen hipervolemia. Implementasi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan. Evaluasi keperawatan setelah perawatan selama 3x24 jam, pada partisipan 1 masalah keperawatan hipervolemia tidak ada, sedangkan pada partisipan 2 masalah keperawatan hipervolemia masih ada. Namun, secara klinis pada partisipan menunjukkan intake cairan menurun, diuresis urine meningkat, edema menurun dan tekanan darah terkontrol. Pasien dengan gagal ginjal kronik yang memiliki masalah keperawatan hipervolemia dapat dilakukan intervensi mandiri pembatasan asupan cairan dan pemantauan balance cairan secara tepat untuk mengurangi penumpukan cairan di dalam tubuh. | en_US |