Analisis Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Dan Kritis Pada Pasien Post Op Kraniotomi Dengan Riwayat Intracerebral Hemorrage Dengan Penerapan Manajemen Hipertemia Dan Kompres Dingin Di Ruang ICU RSUD Bangil-Pasuruan
Abstract
Pendarahan intraserebral (intracerebral hemorrhage/ICH) ialah tipe stroke yang paling berat yang menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak hingga menyebabkan kematian. Kraniotomi adalah salah satu penalakasanaan ICH. Pasien pasca tindakan kriniotomi harus dilakukan pemantauan terhadap suhu tubuh karena sangat beresiko apabila terjadi hipertermia. Salah satu
yang dapat dilakukan adalah dengan dilakukannya kompres dingin karena dapat menurunkan suhu pasien hipertermia pasca pembedahan. Demam yang tetap terjadi setelah perdarahan intraserebal memperlihatkan outcome yangburuk. Hipertermi dapat memperburuk iskemia otak yang telah mengalami cedera. Penanganan yang dapat dilakukan pada pasien hipertermia post
craniotomy adalah dengan pemberian terapi kompres dingin sangat efektif dalam menurunkan suhu tubuh. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisa dan memberikan asuhan keperawatan gawat darurat dan kritis pada pasien post op kraniotomi dengan riwayat intracelebral hemorrage dengan penerapan manajemen hipertemia di ruang ICU RSUD Bangil-Pasuruan.Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi manajemen hipertermia dan terapi kompres dingin yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut dapat memberikan perubahan dari suhu 40oC menjadi 36,5oC sesuai dengan kriteria hasil yang ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan terdapat efektivitas pemberian manajemen hipertemia dan kompres dingin dalam mengembalikan
suhu tubuh pada rentang normal.