dc.description.abstract | Kurangnya pemahaman dan keterampilan dalam penatalaksanaan pasien kritis dapat menyebabkan terjadinya medical error, karena henti jantung (cardiac arrest, henti nafas (apneu) dan kematian) dengan melakukan penilaian yang tepat terhadap kondisi pasien, salah satunya dengan menggunakan EWS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat dan jenjang karir perawat dengan kepatuhan pelaksanaan EWS perawat di ruang Rawat Inap RSI Siti Hajar Sidoarjo. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan crosssectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 44 responden. Data dikumpulkan dengan instrument kuesioner dan diuji dengan uji chi square dan uji spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang early warning sistem (EWS) sebanyak 27 responden (61,4%). Berdasarkan jenjang karis menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden dalam jenjang karir perawat klinis (PK) II sebanyak 20 responden (45,5%). Berdasarkan kepatuhan menujukkan sebagian besar responden memiliki kepatuhan pelaksanaan early warning sistem (EWS) dalam kategori patuh sebanyak 26 responden (59,1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan kepatuhan dalam pelaksanaan Early Warning Sistem (ρ= 0,002 < α = 0,05) dan juga terdapat Hubungan jenjang karir perawat dengan kepatuhan dalam pelaksanaan Early Warning Sistem (ρ= 0,001 < α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian pengetahuan dan jenjang karir mempengaruhi kepatuhan perawat dalam melakukan early warning system. | en_US |