Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Wamena
Abstract
Pasien yang di rawat di rumah sakit seharusnya pulang setelah diizinkan oleh dokter yang merawat, namun fenomena PAPS yang terjadi sangat berdampak kepada proses penyembuhan pasien dan pada kenyataanya di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena dijumpai adanya pasien PAPS. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional dengan fokus penelitiannya diarahkan untuk akan menganalisis pengaruh pengetahuan, dukungan keluarga dan biaya perawatan terhadap kejadian pasien pulang atas permintaan sendiri di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Wamena. Jumlah populasi sejumlah 120 responden dan sampel sebanyak 92 responden yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil temuan didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kategori sedang sebanyak 44 responden (47,8%). Sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga kategori kurang sebanyak 39 responden (42,4%). Sebagian besar responden memiliki penilaian pada biaya perawatan kategori cukup mahal sebanyak 47 responden (51,1%). Separuh responden memiliki kejadian PAPS sebanyak 46 responden (50,0%). Maka Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik menunjukkan bahwa nilai p-value < 0,05 maka H1 diterima jadi disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, dukungan keluarga dan biaya perawatan terhadap kejadian pasien pulang atas permintaan sendiri di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Wamena dan berdasarkan penelitian tersebut faktor faktor yang paling berpengaruh terkait dengan PAPS adalah dukungan keluarga dengan hasil p-value didapatkan yaitu 0,003. Diharapkan kepada rumah sakit yang memberikan perawatan kesehatan untuk bisa memahami kondisi pasien dan memberikan pengertian kepada keluarga pasien mengenai waktu perawatan yang diberikan sehingga proses perawatan yang diberikan bisa diberikan dengan maksimal