HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
Date
2024-08-07Author
Puspitasari, Maulina
Yanti, Ariu Dewi
S.B. Meilinawati, Elies
Metadata
Show full item recordAbstract
Selang waktu antara hari pertama haid yang sebelumnya dengan hari pertama haid berikutnya disebut dengan pola siklus haid. Jika siklus menstruasi berlangsung minimal 21 hari dan tidak lebih dari 35 hari maka dianggap normal, dikatakan tidak normal jika siklus menstruasi kurang dari 21 dan lebih dari 35 hari. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan infertilitas karena dapat menyebabkan terganggunya ovulasi dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi ovulasi secara signifikan. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat akhir di Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metodologi cross-sectional dan desain penelitian analitik korelasional. Dengan pengambilan sampel non-probability Purposive sampling. Hasil dari penelitian ini lebih dari setengah responden yang mempunyai aktivitas fisik berat juga mengalami siklus menstruasi yang tidak normal yaitu 33 (68,8%) dari jumlah sampel yakni 63 responden dengan Hasil uji statistic chi-square menunjukkan nilai signifikan dengan nilai P-Value sebesar 0,014 < 0,05. Maka dapat disimpulkan Terdapat hubungan yang signifikan secara statistic antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat akhir di Universitas bina Sehat PPNI Mojokerto dimana semakin berat aktivitas fisik maka resiko terjadinya siklus menstruasi tidak teratur semakin tinggi. Hubungan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi dapat terjadi karena aktivitas fisik yang intens dapat mempengaruhi kadar hormon LH dan FSH yang menjadi penyebab dari siklus menstruasi yang tidak teratur.