• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2024
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2024
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI PUSKESMAS SUMBERPITU KABUPATEN PASURUAN

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (615.0Kb)
    ABSTRAK (205.2Kb)
    HALAMAN KESEDIAAN PUBLIKASI (128.1Kb)
    BAB I (446.7Kb)
    BAB II (445.1Kb)
    BAB III (295.1Kb)
    BAB IV (175.1Kb)
    HASIL SIMILARITAS (69.78Kb)
    Date
    2024-09-03
    Author
    Supriyadi, Eko
    Ibnu, Faisal
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tuberkulosis paru, juga dikenal sebagai TB paru, adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB paru dapat menular melalui percakapan, bersin, batuk, atau secara tidak langsung dengan melepaskan percikan dahak ke udara, yang mengandung sekitar 3.000 bakteri. Salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien dengan TB Paru yaitu terjadinya defisit nutrisi, hal ini karena selera makan menurun menyebabkan penurunan berat badan pada pasien TB paru..Penderita tuberkulosis yang mengalami defisit nutrisi yang buruk dapat mengalami kegagalan penyembuhan dan bahkan peningkatan angka kematian dibandingkan dengan pasien tuberkulosis dengan status gizi yang normal. Menejemen nutrisi adalah salah satu Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah terjadinya defisit nutrisi dengan cara yaitu mengidentifikasi status nutrisi, mengidentifikasi alergi makanan, mengidentifikasi makanan yang disukai, memonitor asupan makanan, memonitor berat badan, menganjurkan pasien, membersih mulut sebelum makan, menganjurkan pasien untuk makan makanan selagi hangat, menganjurkan pasien untuk makan dengan tinggi kalori dan tinggi protein (telur,ikan,sayur dan buah), melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk program diet. Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada kedua pasien setelah 3 hari menunjukkan adanya kenaikan berat badan dan IMT pada pasien, mual berkurang, mukosa lembab, bisis usuang meningkat. Penderita tuberkulosis paru mengalami defisit nutrisi, yang disebabkan oleh hipermetabolisme, peningkatan aktivitas bernafas, infeksi, dan inflamasi. Akibatnya, katabolisme meningkat, yang menyebabkan penurunan berat badan 10% di bawah rentang ideal dan penurunan kadar albumin serum pada tubuh.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2744
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2024

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV