• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2024
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2024
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pelaksanaan Komunikasi Efektif SBARr (Situation, Background, Assesment, Recomendation) Dan Tulbakon (Tulis, Baca Ulang, Konfirmasi) Di Ruang Kerjawijaya RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (7.613Mb)
    ABSTRAK (241.4Kb)
    HALAMAN KESEDIAAN PUBLIKASI (237.6Kb)
    BAB I (541.4Kb)
    BAB II (1.308Mb)
    BAB III (303.9Kb)
    BAB IV (341.3Kb)
    LAMPIRAN (729.6Kb)
    HASIL SIMILARITAS (240.8Kb)
    Date
    2024-08-27
    Author
    Rahmawan, Mukhammad Iqbal
    Basuki, Dwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latar Belakang: Komunikasi efektif antara tenaga kesehatan sangat penting untuk keselamatan pasien. Di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, metode SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) dan Tulbakon (Tulis, Baca, Ulang, Konfirmasi) digunakan untuk meningkatkan komunikasi. Namun, implementasi belum optimal, mengakibatkan kesalahan komunikasi yang dapat membahayakan pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada perawat di ruang Kerjawijaya. Analisis dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan metode SBAR dan Tulbakon serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi. Hasil: Hasil evaluasi kegiatan desiminasi ilmu tentang komunikasi efektif keperawatan menggunakan teknik komunikasi efektif SBAR-Tulbakon menunjukkan bahwa seluruh perawat yang mengikuti kegiatan ini, baik yang berdinas pagi maupun siang, mengikuti dengan baik dan aktif berpartisipasi dalam diskusi. Sebelum materi disampaikan, perawat belum mampu menjawab pertanyaan tentang konsep komunikasi efektif dengan baik, tetapi setelah materi dijelaskan, mereka mampu menjawab pertanyaan tentang komunikasi efektif SBAR-Tulbakon dengan benar. Selain itu, hasil evaluasi terhadap role play komunikasi efektif SBAR-Tulbakon menunjukkan bahwa sebelum role play, perawat cenderung hanya menulis dan membacakan instruksi dari dokter sesuai teori tanpa memastikan kejelasan identitas dan waktu. Namun, setelah role play, perawat mulai mendokumentasikan identitas, waktu, dan tanda tangan dokter dengan lebih jelas serta mengonfirmasi kembali instruksi yang diberikan... Diskusi: Diperlukan pelatihan dan sosialisasi yang lebih intensif serta perbaikan sistem EMR untuk memastikan pelaksanaan komunikasi SBAR dan Tulbakon berjalan lebih efektif. Perbaikan ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan komunikasi dan meningkatkan keselamatan pasien.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2755
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2024

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV