dc.description.abstract | Penumpukan sekret pada tuberkulosis merupakan kondisi di mana terjadi akumulasi lendir atau cairan dalam saluran pernapasan sebagai akibat dari infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kondisi ini berkontribusi terhadap gejala- gejala seperti batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada, yang sering dialami oleh pasien tuberkulosis. Penumpukan sekret dapat memperburuk fungsi paru- paru dan memperlambat proses penyembuhan jika tidak ditangani dengan tepat. Pengelolaan penumpukan sekret melibatkan kombinasi antara pengobatan antibiotik, terapi pengencer dahak, fisioterapi dada, dan Latihan batuk efektif. Tujuan penelitian melakukan asuhan keperawtan pada klien yang mengalami tubercolosis dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif di RSI Sakinah Mojokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam pendekatan studi kasus. Asuhan keperawatan dilakukan 4 hari pada klien 1 dan 3 hari pada klien ke 2, dikarenakan pada hari ke 3 klien 1 belum bisa batuk efektif secara maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan tercapai pada kedua klien 1 Tn. J sesak menurun, sudah bisa melakukan batuk efektif, produksi sputum menurun, rongki menurun, frekuensi napas membaik. Pada klien 2 Tn. S sesak menurun, sudah bisa melakukan batuk efektif pada hari ke tiga, produksi sputum menurun, rongki menurun, frekuensi napas membaik. Sehingga mekanisme bersihan jalan napas dapat di atasi pada kedua klien, saran dari peneliti diharapkan klien patuh dalam minum obat anti tubercolosis, menjaga dari polusi udara serta membatasi aktivitas yang berlebihan, dan perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang profesional dan komprehensif. | en_US |