dc.description.abstract | Pembedahan adalah prosedur medis invasif yang dilakukan untuk
mendiagnosis atau mengobati penyakit, cedera atau kecacatan. Tindakan
pembedahan tidak lepas dengan pemberian anastesi yang bertujuan untuk
menghilangkan rasa sakit akibat luka sayatan, menghilangkan kesadaran pasien dan
membuat otot-otot tubuh relaksasi termasuk otot usus. Salah satu lingkup perawatan
post operasi adalah pemulihan dari efek pembiusan. Peran perawat pada pasien post
operatif sangat diperlukan untuk memberikan bantuan perawatan dan mengontrol
komplikasi, serta mengevaluasi kembalinya fungsi-fungsi tubuh yang optimal akibat
pemberian anestesi general. Desailn Peneliltilan ilnil menggunakan Quasil Experilment
dengan rancangan post test only control group design. Peneliltilan ilnil dillakukan
terhadap 2 kelolmpolk yailtu 1 kelolmpolk perlakuan dan 1 kelolmpolk kolntroll. Teknilk
samplilng dalam peneliltilan ilnil menggunakan teknilk noln prolbabillilty yailtu purpolsilve
samplilng. Populasi penelitian adalah seluruh pasien post operasi dengan general
anestesi di ruang rawat inap C1 RSPAL Dr.Ramelan Surabaya sebanyak 32 pasien.
Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu SOP Ambulasi dini dan Lembar
observasi Persitaltik Usus. Analisis data yang digunakan yaitu Independent T Test.
Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil penelitian uji statistik dengan
menggunakan uji Independent T Test didapatkan nilai 0,000 (<0,05), sehingga
disimpulkan ambulasi dini efektif terhadap peristaltik usus pada pasien post operasi
dengan general anestesi yang membuktikan bahwa ambulasi dini efektif terhadap
peristaltik usus pada pasien post operasi, sebaiknya perawat lebih memperhatikan
ambulasi dini sebagai alternatif fungsi peristaltik usus pada pasien post operasi yang
sedang dalam masa pemulihan. | en_US |