dc.description.abstract | Pertolongan pertama pada kecelakaan tentang bebat bidai menjadi sangat
penting karena dari pertolongan pertama bisa untuk meminimalisir cedera.
Pemberian pertolongan yang kurang tepat dapat memperburuk kondisi korban.
Semua orang cenderung memiliki sikap mau menolong, tetapi banyak juga orang
yang ingin menolong korban kecelakaan tetapi tidak berani karena tidak tahu
bagaimana melakukan pertolongan pertama pada korban. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh edukasi bebat bidat terhadap tingkat pengetahuan
karang taruna di desa Pugeran kecamatan Gondang Mojokerto. Jenis penelitian ini
yaitupreexperiment dengan pretest-posttest designdengan sampel berjumlah
sebanyak 30 responden menggunakan total sampling. Pemberian intervensi berupa
edukasi dan demonstrasi. Pengumpulan data menggunakan uji statistik dengan
kuesioner tingkat pengetahuan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon signedrank test. Hasil penelitian sebelum dilakukan intervensi sebagian besar (60.0%)
responden tingkat pengetahuan kurang dan setelah diberikan intervensi sebagian
besar (73.3%) responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Hasil analisis adanya
pengaruh pemberian edukasi bebat bidat terhadap tingkat pengetahuan karang
taruna di desa Pugeran kecamatan Gondang Mojokerto didapatkan nilai p-value
0,000,α=<0,05. Pertolongan pertama pada kecelakaan dapat memberikan
perawatan sementara pada korban untuk mencegah cedera sebelum dibawa ke
pelayanan kesehatan. Pertolongan pada cedera muskuloskeletal yang tepat dan
cepat dapat mencegah perburukan kondisi pada korban. Bebat bidai digunakan
dalam pertolongan pertama pada kecelakaan dengan memfiksasi anggota tubuh
yang cedera. Pemberian pertolongan pertama dengan menggunakan bebat bidai
juga diperlukan pengetahuan yang baik agar mencegah terjadinya perburukan
kondisi akibat cedera. Peningkatan pengetahuan tentang bebat bidai pada
pertolongan pertama dapat dilakukan dengan edukasi melalui pendidikan
kesehatan. | en_US |