• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2024
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2024
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Gambaran Stigma Masyarakat Pada Pasien Dengan Gangguan Jiwa Di Wilayah Kelurahan Wates Kota Mojokerto

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (957.2Kb)
    ABSTRAK (236.6Kb)
    KETERSEDIAAN PUBLIKASI (413.8Kb)
    BAB I (191.0Kb)
    BAB II (350.3Kb)
    BAB III (372.3Kb)
    BAB IV (244.9Kb)
    BAB V (180.3Kb)
    LAMPIRAN (1.635Mb)
    UJI SIMILARITAS (375.0Kb)
    Date
    2024-09-13
    Author
    Putri, Cristia Leonica
    Ma'rifatul Azizah, Lilik
    Kotijah, Siti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penderita gangguan jiwa seringkali berperilaku buruk dan tidak normal dibandingkan masyarakat umum. Seringkali pasien dengan gangguan jiwa membuat takut orang-orang di sekitarnya. Perilaku seperti itulah menyebabkan masyarakat berpikiran negatif dan memperlakukannya sebagai orang gila dan tidak layak hidup di lingkungan sekitar masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stigma masyarakat pada pasien dengan gangguan jiwa di Wilayah Kelurahan Wates Kota Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel penelitian ini yaitu purposive cluster sampling dan didapatkan 100 responden dengan menggunakan rumus slovin. Pengumpulan data menggunakan kuisioner CAMI (Community Attitudes towards Mental Illness) untuk mengukur stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa. Hasil penelitian ini di analisa menggunakan analisa univariat dengan bantuan SPSS yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi didapatkan hampir seluruh responden (87.0%) memiliki stigma positif dan sebagian kecil responden (13.0%) memiliki stigma negatif. Penelitian ini didapatkan stigma paling banyak yaitu stigma positif. Terdapat beberapa faktor lain yang menyertai tingginya stigma di masyarakat yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, suku, dan agama. Terbentuknya stigma positif masyarakat terhadap pasien dengan gangguan jiwa seringkali masyarakat tidak setuju bahwa pasien dengan gangguan jiwa perlu dijauhi, dihindari, bahkan dianggap mengancam bagi masyarakat. Sebaliknya, stigma negatif pada pasien dengan gangguan jiwa akan berdampak bagi proses pengobatan menjadi lebih lama proses penyembuhan pasien dan menjadi stigma bagi keluarga yang merawat sehingga tidak jarang pasien dengan gangguan jiwa terkadang kambuh lagi.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2855
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2024

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV