ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN NYERI AKUT PADA PASIEN POST OP KISTA OVARIUM MENGGUNAKAN PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI BENSON
Abstract
Latar Belakang: Kista ovarium merupakan suatu benjolan yang dapat membesar diovarium. Benjolan tersebut seperti balon berisi cairan.
Tujuan: Mahasiswa mampu menganalisis asuhan keperawatan dengan nyeri akut pada pasien post op kista ovarium menggunakan penerapan teknik relaksasi benson.
Metode: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi sesuai dengan format asuhan keperawatan.
Hasil: Hasil pengkajian yang didapatkan pada kedua pasien Ny.S dan Ny.N merupakan pasien kelolaan penulis selama 3 hari. Salah satu masalah keperawatan pada kedua pasien adalah nyeri akut, ditandai dengan: nyeri perut karena luka post operasi, seperti ditusuk-tusuk dan dirasa hilang timbul pada perut daerah luka operasi dengan skor NRS 4 untuk Ny.S dan NRS 5 untuk Ny.N. Tampak Ny.S dan Ny.N meringis pasca operasi kista ovarium. Nyeri akut yang timbul pada kedua pasien akibat cedera jaringan pada tubuh dan aktivasi rangsangan nosiseptif terhadap kerusakan jaringan lokal. Nyeri akut berdurasi pendek dan cenderung sembuh ketika proses patologis telah teratasi. Evaluasi setelah dilakukan intervensi manajemen nyeri nonfarmakologis dengan teknik relaksasi benson pada pasien 1, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam yaitu pada hari ketiga pasien mengatakan nyerinya berkurang dan menjadi lebih ringan hingga ke skala 1, data obyektif pasien sudah tidak meringis dan nampak rileks, masalah nyeri akut teratasi, tetap pertahankan intervensi terapi relaksasi benson secara mandiri. Pada pasien ke 2, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam yaitu pada hari ke tiga didapatkan data subyektif pasien mengatakan nyeri berkurang ke skala 2, data obyektif pasien nampak lebih rileks, masalah nyeri akut teratasi,tetap pertahankan intervensi terapi relaksasi benson secara mandiri. Terjadi perbedaan antara kasus 1 dan kasus 2 pada perbaikan kondisi pasien selama waktu perawatan di rumah sakit. Pada kasus 1 di hari ketiga skala nyeri pasien sudah sampai ke skala nyeri 1 sedangkan pada kasus 2 masih di skala nyeri 2.
Kesimpulan: 2 pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut telah teratasi sesuai dengan kriteria hasil.
Saran: Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan waktu penelitian dan melakukan asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah nyeri post op kista ovarium.