FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN BBLR DITINJAU DARI KARAKTERISTIK IBU DI RUANG NICU UOBK RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN
Date
2024-02-26Author
KAMALIA . S, YENNY
Frilasari, Heni
Mardiyana, Rina
Metadata
Show full item recordAbstract
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, serta ada gangguan pertumbuhan dan pematangan (Maturitas) organ yang menimbulkan kematian. Berdasarkan data WHO tahun 2019, prevelensi BBLR diperkirakan 15% dari keseluruhan kelahiran di dunia dengan Batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara berkembang. Tingginya angka kejadian BBLR dipengaruhi beberapa faktor yang sulit untuk dicegah. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran faktor-faktor yang memengaruhi angka kejadian BBLR ditinjau dari karakteristik ibu di Ruang NICU RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif. Sampel penelitian adalah sebagian ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan pada bulan Januari-Desember 2023 sejumlah 33. Analisa data dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan dinarasikan. Hasil penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang memengaruhi angka kejadian BBLR ditinjau dari karakteristik ibu di Ruang NICU RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar status gizi ibu normal (tidak KEK) yaitu 27 (81,8%) , Usia ibu hampir setengahnya adalah berusia < 20 tahun yaitu 14 (42,4%), hampir setengahnya adalah paritas grande multi yaitu sejumlah 13 (39,39%), sebagian besar responden memiliki jarak kehamilan < 2 tahun yaitu sejumlah 18 (54,54%) responden, sebagian besar pendidikan adalah pendidikan menengah yaitu 18 ( 54,5%), sebagian besar 18 (54,54%) sebagian besar tidak bekerja ( Ibu Rumah Tangga) yaitu 19 ( 57,6%) dan responden yang melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah sebagian besar yaitu 17 (51,52%) ibu memiliki faktor resiko kehamilan dengan komplikasi lain (PE/Eklamsia, KPD dll). Berat Badan Lahir Rendah berhubungan dengan beberapa faktor resiko maternal. Oleh karena itu diperlukan upaya pemerintah melalui tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pencegahan terjadinya BBLR dengan program peningkatan kesehatan ibu dan anak