ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “SM” USIA 24 TAHUN DI DESA MEDALI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Persalinan secara umum dapat terjadi secara normal, namun pada kondisi tertentu seperti komplikasi kehamilan, disproporsi sefalopelvik, partus lama, ruptur uteri, cairan ketuban yang tidak normal, atau kepala tidak masuk panggul yang menyebabkan ibu tidak dapat bersalin secara normal sehingga harus dilakukan sectio caesarea (SC). Nyeri pasca seksio sesarea tentunya dapat mengganggu berlangsungnya laktasi sehingga akan berakibat berkurangnya nutrisi pada bayi, dan berkurangnya bonding attachment antara ibu dan bayi. Agar ibu dan bayi tetap sehat, maka diperlukan asuhan kebidanan yang berkelanjutan dari kehamilan hingga KB. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, neonatus, sampai dengan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”SM” berlangsung ± 8 minggu dari masa kehamilan 38/39 minggu, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 1 kali.
Kunjungan ANC Ny.”SM” pada usia kehamilan 38/39 minggu tanpa keluhan. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal. Bidan memberikan KIE tentang tanda persalinan. Kunjungan ANC kedua pada usia kehamilan 40 minggu dengan keluhan pada taksiran persalinan tetapi belum ada tanda persalinan. Bayi lahir tanggal 26 Oktober 2023 pukul 08.05 WIB, lahir secara sectio caesarea di RSI Sakinah dengan bayi lahir menangis kuat, jenis kelamin laki-lakin, BB : 3.400 gram PB : 51 cm LK : 34 cm. Asuhan kebidanan masa nifas didapatkan keluhan nyeri luka jahitan SC pada kunjungan I, II, dan III 8 hari post SC, ibu mengajarkan cara perawatan luka SC dan relaksasi nafas dalam. Pada kunjungan IV, sudah tidak ada keluhan. Asuhan kebidanan KB dimulai dengan memberikan KIE tentang KB saat KF IV.
Evaluasi kehamilan Ny “R” mengalami kehamilan normal. Persalinan terjadi secara sectio caesarea karena tidak ada kemajuan pembukaan (prolonged first labor). Masa nifas didapatkan nyeri luka jahitan post SC fisiologis, dan neonatus tidak ditemukan adanya masalah. Asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.
Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.