Hubungan index massa tubuh dengan kejadian Shivering pada pasien post op sectio caesarea dengan spinal anestesi di recovery room di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
Abstract
Anestesi spinal merupakan penyuntikan obat anestesi lokal ke dalam ruang
subaraknoid yang menghasilkan analgesia. Pemberian obat lokal anestesi ke dalam
ruang subaraknoid diantara vertebra lumbal 2-3, lumbal 3-4, dan lumbal 4-5 untuk
menghasilkan onset obat anestesi yang cepat dengan derajat keberhasilan yang
tinggi, namun teknik anestesi spinal memiliki efek samping yang umum terjadi
pada pasien operasi yaitu terjadinya menggigil (Shivering). Penelitian ini bertujuan
menganalisis hubungan index massa tubuh dengan kejadian Shivering pada pasien
post op sectio caesarea dengan spinal anestesi di recovery room. Desain penelitian
ini analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien
post op sectio caesarea dengan spinal anestesi di recovery room di RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan sejumlah 65 dengan sampel 52 dengan tehnik
purposive sampling. Variabel independen Indeks Massa Tubuh dan dependen
kejadian Shivering. Analisa menggunakan spearman rho. Hasil penelitian
didapatkan indeks massa tubuh hampir setengahnya menunjukan indeks massa
tubuh normal yang berjumlah 23 responden (44.2%). Derajat shivering hampir
setengahnya menunjukan derajat 1 sejumlah 20 responden (38.5%). Hasil uji
statistik spearman rank diperoleh nilai p value 0,000 < a 0,05. Maka dapat
disimpulkan jika terdapat hubungan index massa tubuh dengan kejadian Shivering
pada pasien post op sectio caesarea dengan spinal anestesi di recovery room di
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Pasien dengan IMT rendah lebih
rentan terhadap shivering karena tubuh mereka kehilangan panas lebih cepat akibat
lapisan lemak yang tipis, sementara pasien dengan IMT tinggi lebih mampu
mempertahankan suhu tubuh karena memiliki cadangan lemak dan energi yang
lebih besar.