ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” USIA 31 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
WHO menetapkan standar emas pemberian makan pada bayi adalah IMD segera setelah lahir selama minimal 1 jam, menyusui secara eksklusif dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Tidak dilakukannya IMD dan pemberian ASI menyebabkan morbiditas bayi dan ibu tidak mendapatkan efek kontrasepsi sehingga diperlukan asuhan berkelanjutan sejak kehamilan sampai dengan KB. Tujuan asuhan untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care pada masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, sampai dengan KB dengan menggunakan pendekatan managemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”S” berlangsung 7 minggu dari masa hamil, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan kehamilan 1 kali, persalinan 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 1 kali.
Pada asuhan kebidanan ibu hamil tidak ditemukan masalah dan ibu diberikan HE tanda persalinan dan persiapan persalinan. Asuhan persalinan didapatkan lama kala II 30 menit, kala III 10 menit, dan kala IV TFU 2 jari dibawah pusat dengan perdarahan ± 100 cc. Asuhan masa nifas kunjungan I ibu mengeluh perutnya mules, kunjungan II 3 hari postpartum luka jahitan terasa nyeri dan diberikan HE perawatan luka perineum, kunjungan III dan IV tidak ada keluhan. Asuhan neonatus didapatkan bahwa pada kunjungan I tidak ada keluhan, kunjungan II bayi tidak ada keluhan dan kunjungan III sudah tidak ada keluhan. Kunjungan KB ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.
Ibu nifas mengalami konstipasi, peneliti memberikan intervensi HE untuk mengkonsumsi air putih dan serat, ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran Bidan. Kunjungan nifas III dan IV sudah tidak ada keluhan. Asuhan neonatus jenis kelamin perempuan, BB : 2.565 gram PB : 48 cm LK 30 cm aterm, tidak ditemukan masalah pada kunjungan I, II, maupun III. Asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan.
Pengkajian menggunakan data subjektif dan objektif ditemukan masalah konstipasi pada ibu nifas dan milia pada bayi. Diagnosa nifas dan neonatus fisiologis. Perencanaan dan pelaksanaan asuhan sudah dilakukan. Evaluasi kehamilan, persalinan, dan nifas tanpa penyulit, neonatus fisiologis, ibu akseptor KB sunntik 3 bulan. Diharapkan ibu untuk mendatangi Bidan sesegera mungkin setelah nifas selesai untuk mendapatkan KB, melanjutkan pemberian ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan, mengimunisasikan bayinya secara rutin