Gambaran Tingkat Stres, Depresi, Ansietas Pasien TBC di Ruang Flamboyan Rsud Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan
Date
2024-09-17Author
musdalifah, musdalifah
Akbar, Amar
Khotijah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingkat stres, depresi, dan kecemasan pada pasien TBC yang menjalani perawatan sering kali meningkat, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Lama perawatan ini dapat memicu kebosanan dan perasaan putus asa, yang pada akhirnya meningkatkan risiko mengalami masalah mental tersebut. Pengobatan TBC yang parah memerlukan perawatan intensif dan sering kali berlangsung lama, terutama pada kasus dengan komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat stres, depresi, ansietas pasien TBC di Ruang Flamboyan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan. Desain penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Ruang Flamboyan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan sejumlah 43 dengan sampel 36 dengan tehnik purposive sampling. Waktu pengumpulan data pada tanggal 15-30 Agustus 2024 Variabel yang digunakan adalah tingkat stres, depresi dan ansietas pasien TBC. Instrumen menggunakan DASS-42 (Depression, Anxiety, and Stress Scale-42). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari pasien TBC di Ruang Flamboyan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan mengalami kondisi psikologis dengan tingkat sedang sebanyak 47.2%, berada dalam kategori stres sedang, 36.1% berada dalam kategori depresi sedang, 38.9%, berada dalam kategori ansietas sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien TBC di Ruang Flamboyan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh Bangkalan mengalami tingkat stres, depresi, dan ansietas yang sedang. Kondisi ini kemungkinan dipicu oleh lamanya perawatan dan ketidakpastian mengenai kesembuhan. Hal ini menegaskan pentingnya integrasi dukungan psikologis dalam pengobatan fisik untuk pasien TBC, guna meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan