dc.description.abstract | Penyakit rematik umumnya terjadi pada lansia dan menyebabkan
keterbatasan aktivitas. Hal ini dapat memicu imobilisasi, penurunan gerak, dan
kekuatan otot. Rematik juga bisa menimbulkan kecacatan seperti kelumpuhan,
kegagalan organ, hingga kematian. Selain itu, penderita sering mengalami nyeri,
mudah lelah, perubahan citra diri, dan risiko cedera. Penyakit ini dapat menyerang
usia dewasa muda hingga lansia, dan semakin bertambah usia, risiko rematik
semakin tinggi. Penderita rheumatoid arthritis mengalami nyeri yang menyebabkan
stres dan ketakutan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis efektifitas rendam air hangat terhadap penurunan
skala nyeri pada lansia dengan rematik. Desain penelitian ini pre eksperimen one
grup pre test post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia rematik
di Dusun Rojing Keleyan Socah sejumlah 45 dengan sampel 37 lansia. Variabel
independen rendam air hangat dan variabel dependen nyeri rematik. Instrumen
menggunakan lembar observasi skala nyeri numeric. Analisa menggunakan
wilcoxon test. Hasil peneleitian didapatkan skala nyeri pada lansia dengan rematik
sebelum diberikan rendam air hangat sebagian besar menunjukan nyeri sedang
sejumlah 19 (51.4%). sesudah diberikan rendam air hangat sebagian besar
menunjukan nyeri ringan sejumlah 22 (59.5%). Hasil uji Wilcoxon dengan nilai p
value sebesar 0,000 < a 0,05. Menunjukkan terdapat efektifitas rendam air hangat
terhadap penurunan skala nyeri pada lansia dengan rematik di Dusun Rojing
Keleyan Socah. Terapi rendam air hangat dapat dilakukan di rumah selama 10-15
menit sesuai arahan tenaga kesehatan, karena efektif mengurangi nyeri rematik.
Bagi yang berpendidikan rendah, penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang
manajemen nyeri melalui tenaga kesehatan atau materi edukasi. | en_US |