dc.description.abstract | Banyak dari lansia merasa bahwa mereka sudah tidak berguna lagi dan bahkan terkadang mereka sering terlihat menarik diri, kurang bisa bersosialisasi dengan para tetangga dan orang-orang di sekelilingnya, sering melamun, dan bahkan sering terlihat takut untuk bertemu dengan orang lain sehingga menyebabkan stres dan frustasi karena belum siap untuk menerima apa yang terjadi pada dirinya pada saat ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan makna hidup dengan kesejahteraan psikologis pada lansia di Desa Sawo Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian yaitu seluruh lansia di Desa Sawo Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto sebanyak 86 lansia. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 54 responden. Data dikumpulkan dengan instrument kuesioner dan diuji dengan uji spearman rho. Berdasarkan tabulasi silang diatas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden yang memiliki makna hidup dalam kategori baik mempunyai kesejahteraan psikologis tinggi sebanyak 23 responden (78,9%). Sedangkan hampir seluruhnya responden yang memiliki makna hidup buruk mengalami kesejahteraan psikologis rendah sebanyak 28 responden (60,650 dan hampir seluruhnya responden yang mempunyai makan hidup yang buruk mempunyai kesejahteraan psikologis rendah sebanyak 18 responden (94,7%). Hasil uji spearman rho menunjukkan nilai ρ = 0,000 dan α = 0,05 maka ρ < α sehingga terdapat hubungan antara makna hidup dengan kesejahteraan psikologis pada lansia di Desa Sawo Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto, nilai koefisien korelasi positif sebesar = 0,889 sehingga hal ini menunjukkan bahwa semakin baik makna hidup maka akan semakin tinggi kesejahteraan psikologis yang dialami lansia | en_US |