dc.description.abstract | Kolesterol adalah molekul lipid beredar didalam aliran darah dan terutama diproduksi oleh hati untuk mendukung fungsi metabolisme tubuh. Namun, konsumsi kolesterol berlebihan dapat menyebabkan penimbunan lemak yang berakibat penyumbatan pembuluh darah atau pengerasan pembuluh darah biasa dikenal dengan arteriosklerosis (Fadilla, 2021). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol di Klinik Pratama Surya Husada. Metode penelitian ini kuantitatif dengan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pasien hiperkolesterol di Klinik Pratama Surya Husada sebanyak 53 responden pada bulan Agustus – September 2024. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik, dan kolestrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol. Hasil penelitain pasien hiperkolesterol sejumlah responden yang memiliki kadar kolesterol tinggi lebih banyak aktivitas fisik rendah 12 responden (22,6%) dibandingkan dengan yang aktifitas fisik sedang – tinggi 0 responden, sedangkan responden yang kadar kolesterolnya normal lebih banyak aktivitas fisik sedang 20 responden (37,7%) dibandingkan dengan aktivitas fisik rendah sebanyak 7 responden (13,2%) dan aktivitas fisik tinggi sebanyak 1 responden (1,9%). Dari uji chi square dapat dilihat bahwa nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Aktivitas fisik dengan kadar kolestrol. Berdasarkan hasil diatas peneliti berpendapat bahwa hal ini dikarenakan, aktivitas fisik yang rendah akan mendorong keseimbangan energi hal ini mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol darah. Maka semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari, maka semakin besar pengeluaran energi sehingga terjadi pengurangan lemak yang membantu pengurangan jumlah kolesterol darah. | en_US |