dc.description.abstract | Masalah kesehatan yang sering didapatkan pada lanjut usia adalah kemunduran fisik, menurunnya daya ingat, stress, gangguan tidur, serta peningkatan penyakit infeksi. Salah satu penyebab masalah kualitas tidur lanjut usia adalah stress. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan kualitas tidur pada lanjut usia di Desa Pa’tera Krayan Nunukan Kalimantan Utara. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang berjumlah 18 orang di Desa Pa’tera Krayan Nunukan Kalimantan Utara. Teknik sampling menggunakan total sampling. Instrument penelitian ini adalah PSS dan PSQI. Analisis data menggunakan Uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami stress Sedang, yaitu 10 orang (55,6%), sebagian besar mempunyai kualitas tidur buruk, yaitu 12 orang (66,7%). Sebagian besar responden yang mengalami stress ringan mempunyai kualitas tidur baik yaitu 5 dari 7 orang (71,4%), hampir seluruh responden yang mengalami stress sedang mempunyai kualitas tidur buruk yaitu 9 dari 10 orang (90%). Hasil analisa Uji Spearman Rho didapatkan p value sebesar 0,018 kurang dari α (0,05) dan nilai koefisien kolerasi 0,550 sehingga ada hubungan tingkat stress dengan kualitas tidur lansia Di Desa Pa’tera Krayan Selatan Nunukan Kalimatan Utara. Semakin berat tingkat stress maka semakin buruk kualitas tidur lansia. Pada saat stress terjadi peningkatan hormon epinefrin, norepinefrin, dan kortisol yang mempengaruhi susunan saraf pusat dan menimbulkan keadaan terjaga dan juga mempengaruhi siklus tidur NREM dan REM sehingga dapat membuat orang sering terbangun pada malam hari dan bermimpi buruk. | en_US |