• Login
    View Item 
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    •   Home
    • KIAN PROFESI NERS
    • KIAN PROFESI NERS 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. R DENGAN PENERAPAN SOCIAL SKILLS TRAINING PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI POLI JIWA RSUD SYAMRABU BANGKALAN

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (1.124Mb)
    ABSTRAK (232.8Kb)
    KETERSEDIAAN PUBLIKASI (187.9Kb)
    BAB I (484.5Kb)
    BAB II (2.157Mb)
    BAB III (918.4Kb)
    BAB IV (759.9Kb)
    BAB V (149.1Kb)
    LAMPIRAN (2.262Mb)
    UJI SIMILARITAS (218.4Kb)
    Date
    2025-06-12
    Author
    Maulana, Hisbul
    Azizah, Lilik Ma’rifatul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Isolasi sosial adalah kondisi saat seseorang menarik diri dan enggan berinteraksi. Masalah ini mengganggu kehidupan sosial dan emosional. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan Social Skills Training (SST), yaitu latihan keterampilan sosial agar pasien lebih percaya diri dan mau berhubungan dengan orang lain. penelitian ini dilakukan untuk menganalisis asuhan keperawatan jiwa dengan penerapan social skills training pada pasien isolasi sosial di Poli Jiwa RSUD Syamrabu Bangkalan. Penelitian ini menggunakan studi kasus tunggal pada Tn. R di Poli Jiwa RSUD Syamrabu Bangkalan dengan masalah utama isolasi sosial, data dikumpulkan dengan metode primer, wawancara, observasi langsung dan metode sekunder dengan ERM. Sebelum intervensi, Tn. R menunjukkan gejala isolasi sosial seperti menarik diri, sering menyendiri di kamar, dan enggan berinteraksi. Pada 30 Januari–1 Februari 2025, dilakukan tiga tahap intervensi keperawatan jiwa. SP 1 fokus membangun hubungan saling percaya dan melatih keterampilan dasar berkenalan; hasilnya, klien mulai merespons dan mengenali cara berinteraksi meski masih pasif. SP 2 mengevaluasi aktivitas harian dan memberikan latihan sosial (Social skills training/SST) seperti menyapa, menjaga kontak mata, serta menyusun jadwal interaksi harian; klien mulai tertarik dan menunjukkan bahasa tubuh lebih terbuka. SP 2 lanjutan memperkuat latihan, klien mulai nyaman berbicara, tersenyum, dan memahami langkah berkenalan. Setelah intervensi, klien lebih aktif, ekspresif, dan bersedia melanjutkan latihan sosial dengan dukungan keluarga pada tahap selanjutnya (SP 3). Penerapan Social skills training dalam asuhan keperawatan jiwa terbukti efektif meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada pasien dengan isolasi sosial. Hasil ini mendukung pentingnya penerapan SST sebagai pendekatan terapeutik
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3351
    Collections
    • KIAN PROFESI NERS 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV