HUBUNGAN SELF MANAGEMENT BEHAVIOR DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI USIA PRODUKTIF
Date
2025-07-14Author
Evitasari, Rika Putri
Yuniarti, Enny Virda
Merbawani, Raras
Metadata
Show full item recordAbstract
Hipertensi sering dijuluki sebagai "silent killer". Para penderita hipertensi diharapkan untuk mengambil peran aktif dalam self management behavior dengan baik untuk mengurangi gejala dan risiko komplikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self management behavior dengan tekanan darah pasien hipertensi usia produktif. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu 102 responden dan sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga mendapatkan responden sebanyak 94 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner self management behavior hypertention dan sphygmomanometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki self management behavior baik memiliki tekanan darah normal, sebanyak 21 responden (100,0%). Responden dengan self management behavior cukup memiliki tekanan darah hipertensi stage 1 sebanyak 31 responden (55,4%). Responden yang memiliki self management behavior kurang tergolong dalam hipertensi stage 2 sebanyak 15 responden (88,2%). Analisis data dilakukan dengan spearman rank correlation, dengan nilai signifikansi p-value = 0,000 < 0,05 dan koefisien korelasi sebesar r = -0,827. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara self management behavior dengan tekanan darah pasien hipertensi usia produktif, memiliki arah hubungan yang negatif. Artinya, semakin baik self management behavior, maka semakin rendah tekanan darah penderita hipertensi di usia produktif. Dengan self management behavior yang baik akan membantu tekanan darah dalam kategori normal, responden yang patuh terhadap faktor yang mempengaruhi tekanan darah akan memiliki nilai self management behavior yang baik.