• Login
    View Item 
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    •   Home
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MODOPURO

    Thumbnail
    View/Open
    PENDAHULUAN (579.6Kb)
    ABSTRAK (344.1Kb)
    KESEDIAAN PUBLIKASI (355.2Kb)
    BAB I (186.8Kb)
    BAB II (429.3Kb)
    BAB III (354.9Kb)
    BAB IV (310.6Kb)
    BAB V (130.3Kb)
    LAMPIRAN (2.370Mb)
    UJI SIMILARITAS (124.6Kb)
    Date
    2025-07-16
    Author
    Wuri Permatasari, Adelia
    Ibnu, Faizal
    Azizah, Umi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penderita Tuberkulosis kerap menghadapi Stigma Sosial yang berdampak negatif pada kondisi psikologis dan sosial mereka. Stigma ini dapat menurunkan kualitas hidup penderita, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui hubungan antara Stigma Sosial dan Kualitas Hidup pada penderita TBC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stigma sosial dengan Kualitas Hidup pada penderita Tuberkulosis di wilayah kerja UPT Puskesmas Modopuro. Desain penelitian yang digunakan adalah Analitik Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi 85 responden dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah WHOQOL BREEF (WHO Quality Of Life) dan ISMI (Internalized Stigma Mental Illnes). Hasil yang didapatkan setengahnya responden mengalami stigma sosial rendah sebanyak 20 responden (50%), dan sebagian besar responden mengalami kualitas hidup tinggi sebanyak 23 responden (57,5%). Hasil uji Spearman Rho yang didapatkan nilai signifikansi sebesar p-value = 0,000<𝛼 0,05 dengan nilai Correlation Coefficient sebesar = -0,895 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara stigma sosial dengan kualitas hidup dengan tingkat hubungan keeratan yang sangat kuat dengan arah negatif yang artinya semakin rendah Stigma Sosial maka semakin tinggi Kualitas Hidup. Peningkatan Kualitas Hidup penderita tuberkulosis berperan dalam mengurangi stigma sosial. Ketika penderita merasa sehat dan mampu menjalani aktivitas normal, kepercayaan diri mereka meningkat dan interaksi sosial menjadi lebih baik. Hal ini membantu mengubah pandangan negatif masyarakat, karena Tuberkulosis tidak lagi dipandang sebagai penyakit yang menakutkan atau memalukan. Dengan demikian, kualitas hidup yang baik dapat menjadi kunci dalam memutus rantai stigma dan mendorong pemulihan yang lebih optimal.
    URI
    https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/3369
    Collections
    • SKRIPSI S1 KEPERAWATAN 2025

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV